Gengs, pasti dalam kehidupan social
yang penuh dengan kejutan. Kejutan yang menyenangkan dan gak jarang pula nih
kejutan yang menyedihkan. Tapi keep
moving forward and stay believe aja kalo tangan-tangan Sang Maha Kuasa
merenda hal-hal menarik. Di Negara kita yang tercinta ini sangat jarang
mengulik tentang dampak jangka panjang perceraian orang tua terhadap mental,
hubungan keluarga dan hubungan seksual di masa depan sang anak.
Yuk kita bahas dampak –dampak apa
saja yang dapat berpengaruh. Dalam Scandinavian Journal of Psychology yang di
terbitkan pada tahun 2000 dilakukan sebuah penelitian dengan 179 orang
partisipan yang semuanya adalah orang Islandia.
1.
Efek Psikologis
Anak yang orang tuanya mengalami perceraian
kemungkinan besar memiliki psikologis yang negative, hal ini terlihat dari
emosi yang tidak stabil sehingga berdampak dalam kehidupan social dan akademis
anak. Sulit dalam berkomunikasi dalam lingkungan social, kesukaran dalam
membangun konsentrasi saat belajar
merupakan bagiandalam efek psikologis.
2.
Hubungan Kekeluargaan
Tentunya dalam hal ini sangat jelas bahwa hubungan
kekeluaragaan cenderung terkikis. Konflik antara orang tua tentunya akan
berimbas pada anak, baik melalui perkataan yang menyakitkan secara verbal
hingga tindakan.
3.
Efek Seksual
Hasil penelitian mengenai efek seksual sedikit mengagetkan,
pasalnya sebagian besar anak-anak yang kedua orang tuanya mengalami perceraian
cenderung melakukan hubungan pacaran di usia yang lebih muda dibanding mereka
yang tidak. Misalnya saja mereka melakukan hubungan pacaran di bangku Sekolah
Dasar. Tak jarang mereka cenderung menjalani hubungan pacaran hanya dalam waktu
yang singkat. Hal tersebut juga berkaitan dengan hubungan pacaran dengan lebih
dari satu orang. Hal lain yang mengagetkan, mereka juga dapat melakukan
hubungan seksual pra nikah di usia yang dini.
Nah itulah beberapa informasi
yang dapat di berikan oleh penulis, tunggu informasi menarik lainnya ya…
Komentar
Posting Komentar